11 Spot Terbaik di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Apakah kamu termasuk penjelajah yang senang berpetualang? Kali ini, coba deh terima tantangan untuk menelusuri Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kawasan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo ini layak menjadi destinasi penjelajahan. Apalagi bagi kalangan pendaki gunung, Semeru memiliki puncak tertinggi di seantero Jawa dengan Puncak Mahameru.

Legenda setempat menyebutkan kalau Gunung Semeru dipercaya sebagai pasak Pulau Jawa tidak terombang-ambing. Konon, gunung ini dipindahkan dari India berdasarkan kepercayaan Hindu kuno. Karena keindahan alam dan pesona wisata sejarah serta budayanya, Gunung Semeru memang telah begitu populer. Tapi selain Gunung Semeru, terdapat belasan gunung di pegunungan seluas lebih dari 50.000 hektar ini. Di antaranya adalah Gunung Bromo yang merupakan tempat melempar sesajen dalam upacara adat masyarakat Tengger, yaitu Kesodo atau Kasadha. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah 11 spot yang wajib ditelusuri saat mendaki di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Spot Menarik di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

1. Sunrise View Point Bukit Widodaren

Kalau ingin menyaksikan matahari terbit di Jawa, Sunrise View Point Bukit Widodaren adalah salah satu spot terbaik. Berupa gardu pandang, sunrise view point terletak di atas ketinggian 2.000 meter di atas permukaan air laut. Saking bagusnya, kamu harus rela antre untuk bisa menikmati pesona sunrise dari gardu pandang ini. Matahari yang perlahan-lahan muncul ditemani dengan awan siap memukau perhatian. Belum lagi dengan suasana sejuk dan berkabut. Jadi, jangan lupa pula untuk memakai jaket tebal dan sarung tangan agar bisa menghalau cuaca dinginnya.

2. Lembah Widodaren

lembah widodaren taman nasional bromo tengger semeru
Photo by @meyagustina via Instagram

Masih berada dalam wilayah Widodaren, terdapat padang luas yang bisa disinggahi untuk menyaksikan kemegahan pemandangan Bukit Widodaren. Letaknya tepat berada di antara Sunrise View Point dan jalur menuju kawah Bromo. Siapkan kamera untuk mengabadikan momen seru di sini. Pengunjung biasanya menjadikan mobil jeep yang ditumpangi dan gunung sebagai latar berfoto.

3. Kawah Gunung Bromo

kawah gunung bromo
Photo by @ramadhikaptr via Instagram

Setelah puas berfoto di Lembah Widodaren, perjalanan sebaiknya dilanjutkan menuju ke kawah Gunung Bromo. Lupakan soal mobil jeep yang mengantar hanya hingga ke tempat parkir. Dua opsi bisa kamu pilih, antara berjalan kaki atau menunggang kuda. Tidak usah ragu kalau kamu tidak berpengalaman mendaki gunung.

Soalnya pihak pengelola telah menyediakan jalur pendakian berupa tangga. Jarak yang ditempuh pun tidak begitu jauh, hanya berjarak 1 kilometer saja. Kalau ingin lebih menikmati tantangan dan menyaksikan pemandangan di setiap langkah, berjalan kaki adalah pilihan terbaik. Tapi kalau kamu ingin merasakan sensasi naik kuda, boleh saja dengan membayar biaya senilai Rp150 ribu untuk rute pulang-pergi. Saat tiba di Kawah Bromo, panorama alam pastinya kian memikat.

4. Pura Luhur Poten 

pura luhur poten gunung bromo
Photo by @cacasukamto via Instagram

Tempat ibadah ini berada di sekitar jalur pendakian menuju Kawah Bromo. Spot ini tampak mencolok di tengah keindahan natural yang ada di kawasan taman nasional. Pura Luhur Poten merupakan tempat ibadah umat Hindu Tengger yang menjadi kepercayaan masyarakat setempat. Saat berlangsung upacara adat, kamu pun bisa menyaksikan keunikan ritual khasnya.

4. Bukit Teletubies

Bukit Teletubies gunung bromo
Photo by @nurrachmaws via Instagram

Masih ingat dengan tontonan masa kecil, Teletubbies? Selalu takjub dengan keindahan perbukitan hijaunya, kan? Nah, kamu bisa merasakan sensasi nostalgia tersebut dengan mendatangi Bukit Teletubbies di kawasan Bromo. Gundukan-gundukan tanah dengan dipenuhi rumput berwarna hijau segar menjadikannya benar-benar mirip seperti lokasi teletubbies yang asli.

5. Padang Savana

Padang Savana bromo tengger semeru
Photo by @dendra.ds via Instagram

Padang savana yang terhampar luas dan seolah tak berujung juga bisa kamu kunjungi saat berada di kawasan Taman Nasional Tengger Semeru. Adapun waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada bulan Desember yang merupakan puncak musim penghujan. Karena itulah, padang savana tampak serupa karpet hijau. Tapi berkunjung pada musim kemarau  juga tidak akan mengecewakan. Padang savana berwarna kuning kecoklatan siap menyambut penjelajah dan memberikan kesan mendalam.

Padang Savana bromo tengger semeru
Photo by @tizaisy via Instagram

6. Lautan Pasir Bromo

Lautan Pasir Bromo
Photo by Tom Mussak on Unsplash

Fenomena alam yang tak kalah menarik di taman nasional ini adalah lautan pasir seluas 5.250 Ha. Kamu bisa menelusuri kawasan ini dengan menyewa jeep, kuda ataupun ojek motor. Menelusuri lautan pasir dengan berjalan kaki juga layak dicoba sehingga bisa lebih dekat dengan pesona eksotisme Bromo. Tapi tetap ingat untuk memakai sepatu gunung supaya langkah kaki tidak terlalu berat dalam menjelajahi area ini.

7. Bukit Mentigen Bromo

Bukit Mentigen Bromo
Photo by @theonlynelly via Instagram

Selain sunrise view point Bukit Widodaren, sebenarnya masih ada alternatif lain untuk menyaksikan terbitnya matahari. Berada di sisi lain gunung, tepatnya di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Bukit Mentigen Bromo menawarkan keindahan yang magis. Padang rumput hijau dengan bunga-bunga yang berparas cantik semakin melengkapi daya pikat Bukit Mentigen

8. Puncak B29 Argosari

Puncak B29 Argosari
Photo by @saskianass via Instagram

Puncak tertinggi di pegunungan lereng Bromo Tengger adalah Puncak B29 Lumajang yang terletak di kawasan Desa Argosari Senduro. Bagi yang senang dengan aktivitas pendakian, kamu bisa menjelajah ke kawasan yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan air laut ini.

9. Ranu Darungan

Ranu Darungan atau Linggo Rekisi merupakan salah satu danau indah yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tak hanya menawarkan panorama yang membuat betah menyaksikan keindahan alam, danau ini juga memiliki nilai sejarah tersendiri. Pada masa pendudukan Belanda, danau Ranu Darungan ternyata menjadi milik orang Belanda, lho. Karena seindah itu, makanya sampai sangat ingin dimiliki, deh.

10. Ranu Kumbolo

Photo by @hafizsuryasaputra via Instagram

Pendakian ke Gunung Semeru tidak akan seru kalau tidak singgah di Ranu Kumbolo. Danau air tawar di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan air laut ini kerap menjadi tempat transit bagi para pendaki. Karena ketersediaan air yang berlimpah, pendaki kerap mendirikan tenda dan berkemah sebelum melanjutkan perjalanan. 

danau ranu kumbolo
Photo by @liedzikri via Instagram

Selain itu, cuaca cerah di malam hari juga memungkinkan pendaki agar bisa menyaksikan gugusan bintang. Saat pagi tiba, pengunjung pun akan dihadiahi dengan pemandangan sunrise yang berada di antara dua bukit hijau dengan ornamen alam berupa air danau yang bening.

Tunggu apa lagi untuk merasakan petualangan seru yang menantang adrenalin di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Paket wisata di kawasan ini betul-betul paket komplit. Mau paket wisata komplit lainnya, segera cek dan pesan lewat Tripcetera, ya!

Punthuk Setumbu, Inilah Spot Sunrise Terbaik di Magelang

Punthuk Setumbu

Ingin menyaksikan momen matahari terbenam dengan kesan terbaik? Coba deh berkunjung ke daerah Magelang, Jawa Tengah. Khususnya di Punthuk Setumbu yang merupakan bukit berketinggian sekitar 400 meter di sebelah barat daya Candi Borobudur. Punthuk Setumbu berlokasi tepatnya di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang.

Dengan perjalanan sekitar 1 jam dari Yogyakarta, kamu tidak akan menyesal karena ke Punthuk Setumbu. Kenapa? Nih, berikut 8 alasan yang bakal memastikan kalau kamu wajib ke destinasi wisata ini.

Punthuk Setumbu Magelang

1. Tujuan Favorit untuk Melihat Sunrise di Magelang

Borobudur Sunrise
Photo by Bayu Anggoro on Unsplash

Punthuk Setumbu telah lama dikenal sebagai spot terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbit di Magelang. Jadi, pastikan kamu datang sepagi mungkin supaya momen tak terlupakan tersebut tidak terlewatkan, ya. Sebaiknya kamu datang sebelum jam 05.30 sehingga kemungkinan untuk melihat momen sunrise yang indah semakin besar. Waktu terbaik untuk datang ke Punthuk Setumbu adalah pada musim kemarau karena matahari akan terlihat begitu jelas tanpa terancam halangan awan mendung, ya.

Pelataran luas yang dikelilingi pagar pembatas di bukit ini menjadi tujuan favorit bagi pengunjung. Selain itu, kawasan ini juga memiliki rumah panggung, gazebo, dan kursi-kursi kayu yang bisa digunakan untuk bersantai menanti mentari terbit. Keindahan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kejauhan pun menambah keindahan sunrise di sini. Jadi, jelas kan kenapa kawasan ini wajib kamu datangi?

2. Menyaksikan Eksotisme Candi Borobudur

Eksotisme Candi Borobudur
Photo by Ikhsan Sugiarto on Unsplash

Salah satu pemandangan paling menakjubkan saat berkunjung ke Punthuk Setumbu adalah latar Candi Borobudur. Saat sunrise, sinar matahari yang masih malu-malu akan menyinari kawasan candi. Sehingga, candi Buddha terbesar di dunia ini pastinya jadi tampak lebih eksotis. Kabut yang menyelimuti di pagi hari akan memperlihatkan puncak candi seolah-olah menyembul dan membelah kabut tersebut. Ingin mendapatkan spot terbaik menyaksikan eksotisme candi, datang lebih duluan dari pengunjung lainnya, ya.

3. Udara yang Segar

Punthuk Setumbu
Photo by @yunita_ng via Instagram

Letaknya yang berada di ketinggian membuat udara di area Punthuk Setumbu terasa begitu segar. Kesejukan udara tentunya akan menambah kesan terbaik dalam menikmati momen sunrise di sini. Karenanya, berkunjung ke bukit ini akan membuat kamu merasa lebih fresh dan bakal betah buat berlama-lama. Soalnya, daerah ini jauh dari pusat keramaian kota sehingga bisa melarikan diri sejenak dari rutinitas pekerjaan harian. Tapi inga, ya, kalau kamu merasa tidak tahan dengan udara yang dingin, pastikan untuk membawa jaket ataupun baju hangat.

4. Spot Instagrammable

Spot instagramable di puthuk setumbu
Photo by @christianawahyunita via Instagram

Pecinta hobi fotografi ataupun selfie narsis, pastinya tidak boleh melewatkan momen matahari terbit dari Punthuk Setumbu. Spot instagenik akan membuat foto yang dijepret tampak lebih menarik. Sebaiknya sih, kamu memanfaatkan tripod supaya hasil foto bisa lebih apik. Kalau ingin mengenang momen sunrise, kamu juga boleh membuat video time lapse saat matahari perlahan-lahan naik, ya.

5. Jadi Latar Film AADC 2

Scene FIlm AADC 2 di Punthuk Setumbu
Photo by @pkurnia_ via Instagram

Kalau kamu menonton film Ada Apa Dengan Cinta 2, pastinya kamu tidak akan merasa asing lagi dengan destinasi Punthuk Setumbu, ya. Pemeran Film AADC 2, Rangga dan Cinta memang pernah beradegan menunggu matahari terbit di sini. Kawasan ini pun jadi makin terkenal setelah menjadi latar film layar lebar. Jadi, kamu jangan sampai ketinggalan juga dong!

6. Santai Sambil Ngopi

Selain menikmati pemandangan dari ketinggian, kamu juga bisa menyeruput kopi hangat yang ditawarkan deretan warung di Punthuk Setumbu. Secangkir kopi dan pemandangan menakjubkan tentunya menjadi perpaduan yang sulit untuk diabaikan kalau berkunjung ke sini. Sambil duduk-duduk di kursi kayu dengan pemandangan matahari terbit, wah suasana jadi makin syahdu, deh!

7. Trekking yang Seru

Trekking
Photo by @svlnna via Instagram

Spot trekking menuju Punthuk Setumbu memang tidak seperti mendaki Gunung Semeru, ya. Kamu cukup melewati jalur trekking sekitar 15 menit saja. Jalanan yang dilalui, meski menanjak, tapi jalurnya tidak begitu sulit. Asal tetap menggunakan alas kaki yang memadai dan berhati-hati selama melangkah. Apalagi kalau musim hujan, jalurnya akan cenderung lebih licin dan berbahaya. Eitss… tapi kalau sudah sampai di puncak, letih selama trekking akan terbayar tuntas dengan pemandangan menakjubkan pastinya.

8. Bisa Sekalian Jalan-jalan ke Gereja Ayam

Gereja Ayam
Photo by @nawa.s via Instagram

Puas menikmati keindahan di Punthuk Setumbu? Nah, lanjutkan deh perjalananmu ke Gereja Ayam. Lokasinya tidak begitu jauh, kok. Destinasi ini juga menjadi latar di film AADC 2. Meskipun bangunan ini sudah tampak tua dan sempat terbengkalai, Gereja Ayam kini tak kalah menarik sebagai tempat untuk menyaksikan pemandangan di sekitar Candi Borobudur, ya. Kamu pun tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, cukup dengan Rp5.000 saja. Murah banget, kan?

Tunggu apa lagi? Segera rancang perjalananmu ke Magelang dan berkunjung ke tiga destinasi wisata andalan sekaligus. Mulai dari Candi Borobudur, Punthuk Setumbu, dan Gereja Ayam. Untuk ke Punthuk Setumbu sendiri, wisatawan domestik cukup membayar tiket masuk Rp15.000 dan Rp30.000 untuk wisatawan mancanegara. Selain itu, kamu juga bisa meminta izin ke pengelola untuk menginap di kawasan ini, ya. Dengan begitu, kamu bisa lebih leluasa menunggu momen matahari terbit pas pagi hari, deh.

Untuk ke sini, kamu bisa memesan tiket pesawat murah ke Yogyakarta. Kemudian, kamu boleh merental mobil dengan jasa sewa mobil terjamin di Tripcetera.

Kalau ingin dapatkan tips dan trik seputar traveling, Blog Tripcetera memberikan fakta-fakta menarik untuk dibaca, ya!

Bukit Moko, Spot Terbaik Menyaksikan Bandung dari Ketinggian

Bukit Moko Bandung

Jawa Barat tak pernah menyisakan tempat yang tak menarik untuk dijelajahi. Ibukota provinsi, Bandung justru menjadi salah satu destinasi dengan spot dan destinasi petualangan. Destinasi wisata alam dipastikan memiliki keindahan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Cukup jadi latar foto dan diunggah ke media sosial, sebegitu Instagrammable-nya.

Di antara beragam tempat wisata di Bandung, kamu harus berkunjung ke Bukit Moko. Kawasannya berada di puncak bukit dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut yang dipenuhi dengan hutan pinus. Letaknya di area dataran tinggi menawarkan pemandangan lanskap Kota Bandung dengan hamparan sawah.

Udara di Bukit Moko pun begitu sejuk dan segar karena jauh dari aktivitas perkotaan. Kabut akan menambahkan kesan lebih menarik saat pagi, sore, dan malam. Dengan segala karakteristik spesial tersebut, berikut keseruan yang bisa kamu lakukan saat berada di Bukit Moko.

Keindahan Bukit Moko Bandung

Main Api Unggun saat Berkemah

Bukit Moko memiliki camping ground bagi pengunjung yang ingin menginap dan berlama-lama di sini. Jadi, kamu tidak perlu khawatir mencari penginapan lagi. Suasana akan semakin akrab dengan memasang tenda bersama keluarga atau teman-teman terdekat.

Sambil menikmati malam kemah, rasanya kurang lengkap kalau tidak menyalakan api unggun. Hangatnya radiasi api unggun akan menghalau betapa dinginnya udara Bukit Moko saat malam hari. Asal tetap hati-hati dengan mengatur jarak antara api unggun dan tenda agar tidak berdekatan, ya.

Star Gazing di Puncak

puncak bukit moko bandung
Photo by @giasfrhn_ via Instagram

Kalau kamu senang dengan astronomi, berkunjung deh ke Bukit Moko. Puncak bukit ini menjadi lokasi ideal untuk memandangi kerlap-kerlip bintang saat malam hari. Makanya, kawasan ini disebut sebagai Puncak Bintang. Karena kurangnya polusi atau pencemaran udara di kawasan ini, bintang-bintang di langit kelam pun terlihat begitu jelas. Ditambah lagi, kamu akan menyaksikan lampu-lampu dari pemukiman di Bandung. Momen ini sangat indah untuk diabadikan, jadi jangan sampai lupa untuk mengambil foto, ya. 

Menyaksikan Matahari Terbit

matahari terbit bukit moko
Photo by @devanipramesti via Instagram

Kalau kamu berkemah di Bukit Moko, sebaiknya kamu tidak bangun kesiangan. Soalnya, momen matahari terbit di sini sungguh memikat. Tak kalah menarik dari menyaksikan bintang pada malam hari, saat fajar menyingsing juga menjadi waktu terbaik di Bukit Moko. Sunrise di kawasan ini akan lebih menawan saat musim kemarau tiba. Dibandingkan dengan musim hujan, intensitas cahaya dan kejelasan pandangan lebih baik pada musim kemarau. Kalau musim hujan, ditakutkan awan mendung akan menghalangi kesempatan untuk bertemu dengan pusat tata surya di pagi hari.

senja di bukit moko bandung
Photo by @virgapuspitaa via Instagram

Jelajah Hutan Pinus 

bukit moko bandung
Photo by @artofthurism via Instagram

Jejeran pohon pinus di Bukit Moko juga tak boleh ketinggalan sebagai spot penjelajahan. Saat melakukan trekking di sini, sebaiknya kamu tetap menggunakan baju hangat atau jaket. Karena meskipun berkunjung pada siang atau sore hari, udara di area hutan pinus tetaplah sejuk dan segar. Selain itu, keindahan hutan pinus tentunya sangat menarik untuk menjadi latar foto sebagai bahan konten media sosial. Tone warna hijau dan coklat begitu memikat untuk dijadikan tema feed Instagram. Makanya, tak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk berfoto ria di kawasan pinusnya.

hutan pinus bukit moko
Photo by @daffaridzaldy via Instagram

Wisata Kuliner dengan Panorama Bikin Ngiler

hutan pinus bukit moko bandung
Photo by @intananggii_ via Instagram

Tidak perlu takut akan kelaparan di tengah hutan atau puncak bukit dengan akses yang jauh dari perkotaan. Bukit Moko tidak akan sejahat itu membuat perutmu keroncongan. Makanya tenant kuliner atau restoran tersedia pula sebagai tempat untuk berwisata kuliner.

Kedai kecil juga tersedia kalau ingin sekadar nongkrong dengan teman-teman. Bukan cuma menu makanannya yang memikat, seperti pisang bakar keju coklat khas Bukit Moko dengan segelas teh panas. Pengunjung pun akan makin dimanjakan saat makan dengan pemandangan alam yang menawan. Pasti deh jadi lebih nikmat menyantap makanan yang disajikan.

Berkunjung ke Tebing Keraton

Setelah puas menikmati pesona pariwisata di Bukit Moko, jangan buru-buru pulang ke rumah. Kamu sebaiknya mampir ke Tebing Keraton. Letaknya tak begitu berjauhan dan menawarkan panorama yang tak kalah memikat. Selain matahari terbit, momen matahari terbenam juga menjadi saat paling favorit untuk berkunjung ke Tebing Keraton. Kamu pun bisa menyaksikan deretan pohon Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang tampak hijau menyegarkan. Pengalaman liburan di puncak bukit yang ada di Bandung jadi makin sempurna.

bukit moko bandung
Photo by @irpan_albelda via Instagram

Lokasi Bukit Moko Bandung

Nah, untuk menuju ke Bukit Moko, kamu tidak akan menempuh perjalanan begitu jauh dari pusat kota Bandung. Jarak antara pusat kota dan Bukit Moko hanya sekitar 15 km saja. Tepatnya, kawasan ini berlokasi di Kampung Buntis, Bongkor, Kecamatan Cimenyan, Bandung. Jalanan menuju ke Bukit Moko cukup terjal sehingga diperlukan kendaraan memadai sebagai alat transportasi. jika ingin menjelajahi bandung dengan mobil, kamu bisa sewa mobil murah di bandung melalui tripcetera.

Photo by @kikisardee via Instagram

Perjalanan bisa dimulai dari pusat kota Bandung, kamu bisa mengarahkan kendaraan ke Terminal Cicaheum. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan memilih rute ke Jalan Padasuka. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya isi bensin terlebih dahulu. Soalnya, tidak tersedia SPBU di sepanjang Jalan Padasuka dan Bukit Moko. Setelah melewati pohon beringin besar, maka kamu sudah tiba di kawasan wisata Bandung Cartil dengan Bukit Moko sebagai puncak tertinggi di kawasan tersebut. 

Baca Juga : 12 Cafe Hits di Bandung Paling Instagramable

Harga Tiket Masuk Bukit Moko

Tiba di Bukit Moko, kamu diwajibkan untuk membayar tiket masuk. Harga karcisnya sangat ramah di kantong, cukup hanya dengan Rp15.000 dan tambahan Rp8.000 untuk mengakses Puncak Bintang. Setelah berada di kawasan Bukit Moko, nikmatilah suasana rindang dan sejuk khasnya yang sangat sesuai untuk pengunjung segala usia. Selamat berlibur, ya. Jangan lupa, liburan dengan pilihan paket wisata terbaik bisa kamu melalui situs Tripcetera.