Candi Penataran, Fakta & Sejarah Candi Hindu Terbesar di Jawa Timur

Candi Penataran berlokasi di desa penataran, kecamatan nglegok, Blitar, Jawa Timur. Candi ini berada di ketinggian 450 meter diatas permukaan laut di lereng barat daya gunung kelud.

Candi penataran merupakan candi dengan nuansa hindu yang telah ada sejak kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan Majapahit dan menjadi komplek candi hindu terbesar di jawa timur dengan luas 12.946 m2.

Candi Penataran ditemukan oleh sir stamford rafless pada tahun 1815 saat menjabat sebagai letnan gubernur jendral pada masa kolonial inggris di indonesia.

Fakta dan Sejarah Candi Penataran

Selain fakta sejarah diatas, redaksi tripcetera merangkum beberapa fakta dan sejarah menarik lain terkait candi penataran yang ada di blitar ini.

1. Arsitektur Candi Penataran

candi penataran blitar

Arsitektur candi penataran sama seperti kebanyakan candi yang ada di daerah jawa timur lain yang tersusun linear dan tidak beraturan yang dikelompokan menjadi tiga bagian, yakni bagian halaman depan, tengah dan belakang.

Bagian halaman depan terdapat dua buah archa Dwapala yang menyambut di pintu gerbang utama, Archa Dwapala dipercaya sebagai penjaga pintu dan dikenal masyarakat sekitar dengan nama Reco Petung yang berangka tahun 1242 Saka atau 1320 Masehi.

Selain itu, di halaman depan candi anda bisa melihat bale agung dan pendopo yang biasanya digunakan sebagai tempat perkumpulan para tetua adat atau bermusyawarah.

Bagian kedua dari kompleks Candi Penataran adalah halaman tengah. Disini, Anda bisa menemui dua arca Dwarapala, 6 sisa bangunan, Candi Naga dan pondasi bata di sebelah timur halaman tengah.

Bagian ketiga dari kompleks Candi Penataran adalah bagian halaman belakang. halaman belakang memiliki lokasi yang lebih tinggi dibandingkan halaman depan dan halaman tengah. Disini, Anda bisa melihat 9 buah bekas banguan dengan posisi tidak beraturan, prasasti Palah yang berupa linggapala dan sisa bangunan lainnya yang memilki relief yang menceritakan candi dengan tinggi 1 meter.

Baca Juga : 10 Tempat Wisata Terbaik di Banyuwangi yang Harus dikunjungi

2. Candi Terbesar di Jawa Timur

Candi penataran merupakan candi bercorak hindu terbesar dan terluas yang ada di jawa timur, mempunyai luas komplek sekitar 12.946 m2 dan berlokasi 450 meter diatas permukaan laut di lereng gunung kelud.

3. Pada Awalnya dikenal dengna nama Candi Palah

Candi penataran pada awalnya di kenal dengan nama Candi palah berdasarkan dari prasasti yang tersimpan di dalam candi. Dari prasasti tersebut disebutkan bahwa nama candi Palah merupakan candi tempat pemujaan.

Namun, lama kelamaan Nama candi palah tak lagi familiar dan berganti menjadi Candi penataran karena berlokasi di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar.

4. Diburu Para Arkeolog

candi penataran

Candi Penataran atau candi palah dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa. Raja Çrnga memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 hingga 1200, sebagai candi gunung untuk upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus.

Candi Penataran ini masih berdiri kokoh dan belum mendapatkan rekonstruksi sehingga keasliannya masih sangat terjaga, Oleh sebab itu candi ini banyak di buru para arkeolog untuk dilakukan penelitian dan mengungkap lebih dalam misteri dan sejarah yang tersimpan saat itu.

5. Peninggalan Kerajaan Kediri

Candi Penataran ini ternyata awal pembangunannya saat jaman kerajaan Kediri. Dari Prasasti di dalam candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi. Kerajaan Kediri atau Kadiri hadir di nusantara pada tahun 1045 M sampai tahun 1222 M.

Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Mengingat masa pembangunannya berada pada jaman kekuasaan Kerajaan Kediri, hampir dipastikan beberapa bagian candi dibangun pada masa itu.

6. Tempat Pemujaan Tolak Bala Gunung Kelud

candi penataran gunung kelud

Awalnya Candi Palah atau Penataran ini berfungsi sebagai tempat upacara pemujaan agar terhindar dari marabahaya letusan Gunung kelud. Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif dengan pola letusan yang unik.

Gunung kelud bahkan masih aktif hingga kini dan terakhir meletus pada tahun 2014 yang memuntahkan material abu hingga menutupi sebagian besar wilayah jawa.

7. Tempat Berlangsungnya Sumpah Palapa Gajah Mada

Candi penataran merupakan tempat yang paling disukai raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada saat melakukan perjalanan. Dari beragam cerita diketahui, Mahapatih Gajahmada mengucapkan sumpahnya “Sumpah Palapa” di area Candi Penataran ini.

Selain itu, Abu jenazah ken arok pendiri kerajaan tumapel yang merupakan asal mula kerajaan singasari dan Raja Majapahit juga pernah di simpan di dalam candi penataran ini.

Baca Juga : Candi Prambanan, Legenda Seribu Candi yang Dibangun Semalam

8. Dibangun Oleh Berbagai Kerajaan Besar Nusantara

Candi penataran pada awalnya dibangun pada masa pemerintahan kerajaan kediri, setelah itu ditambah dengan bangunan candi naga yang diyakini dibangun pada masa pemerintahan kartanegara yang memimpin kerajaan singasari.

Setelah Singashari runtuh, Candi penataran kembali diluaskan pembangunannya saat pemerintahan Jayanegara, yang dilanjutkan oleh Tribuanatunggadewi dan Hayamwuruk. ketiga nama tersebut merupakan Raja besar dari kerajaan Majapahit.

Dengan demikian, tiga kerajaan besar di nusantara meninggalkan jejak mereka dalam bangunan megah Candi Penataran.

Nah itulah sejarah dan fakta singkat dari Candi Penataran, Kalau Anda sedang berlibur ke Blitar, jangan lupa untuk mampir ke candi ini ya.

Dapatkan promo hotel murah dan tiket pesawat murah untuk rencana liburan anda hanya dengan tripcetera. Tripcetera your travel marketplace

15 Fakta Bunga Edelweis “Bunga Abadi” yang Jarang diketahui

Bunga Edelweis

Kalau kamu adalah pendaki gunung, pasti sudah tidak asing lagi dengan bunga edelweis. Bunga dengan nama latin Javanese Edelweis ini memang tumbuh subur di beberapa gunung tertentu. Karenanya barangkali kamu sudah kerap menjumpai bunga yang populer ini.

Keindahan bunga edelweis pun sulit ditandingi oleh bunga lainnya. Tidak heran deh kalau banyak juga yang dengan sengaja memetik bunga ini untuk dijadikan sebagai oleh-oleh dari mendaki gunung. Padahal bunga ini tidak seharusnya dipetik begitu saja, lho.

Kenapa? Nih ada 10 fakta unik dan mengejutkan terkait bunga edelweis yang harus kamu tahu.

Fakta Bunga Edelweis

1. Bunga Edelweis Liar yang Hanya Tumbuh di Dataran Tinggi

bunga edelweis

Meskipun tergolong sebagai bunga liar, edelweis hanya bisa tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian di atas 2000 meter di atas permukaan laut. Tak hanya itu, kondisi kelembaban udara lingkungan juga menentukan tumbuhnya bunga ini. Karena itulah, bunga ini begitu langka dan unik yang hanya bisa bertahan hidup di habitat tertentu. Bahkan, tidak semua gunung pula ditumbuhi oleh bunga ini. Di antaranya adalah Gunung Papandayan, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, dan Gunung Rinjani.  

2. Disebut Bunga Abadi

bunga abadi edelweis
Credit Image : @godong.edelweiss on Instagram

Bunga ini mampu bertahan hingga 10 tahun lamanya, makanya julukan sebagai bunga abadi tak salah kalau dialamatkan ke Edelweis. Hormone etilen bunga Edelweis menjadikannya dapat terus mekar dan tampil menawan selama satu dasawarsa. Karena keabadian itu juga, bunga ini sering disebut-sebut sebagai lambang cinta. Harapannya, kesan romantis terlihat dari kelopak berwarna putih yang terus mekar dengan awet bak cinta sejati.

3. Memiliki 506 Serbuk Sari

serbuk sari bunga edelweis
Gambar oleh Sonja Kalee dari Pixabay

Tidak tanggung-tanggung, bunga edelweis memiliki 506 serbuk sari yang berukuran kecil dan berwarna kuning. Serbuk sari tersebut akan ditiup angin untuk penyerbukan dan akan mekar dalam 1 hingga 3 hari.  Selain itu, bunga yang pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti lingkungan Jerman bernama Georg Carl Reinwardt ini juga membutuhkan tanaman lain untuk tetap bertahan. Hal ini dikarenakan bunga ini memiliki karakter epifit yang membutuhkan hubungan simbiosis dengan tanaman lain agar bisa menyerap nutrisi dan air. Simbiosis dengan jamur mikoriza juga bisa memudahkan Edelweis untuk melebarkan akarnnya. 

4. Dapat Bertahan di Tanah Tandus

bunga edelweis di tanah tandus
Photo by @khoirulimam1998 via Instagram

Hubungan pertemanan dengan jamur mikoriza juga banyak menguntungkan bagi bunga edelweis. Yaitu mampu membuat bunga ini bertahan untuk tumbuh di tanah tandus. Dengan melebarkan akarnya, bunga abadi ini bisa memperluas jangkauan untuk mencari zat hara dalam tanah. Akar-akarnya bisa menyerap mineral dan air yang dibutuhkan untuk bertahan, deh.

5. Mampu Tumbuh Hingga 8 Meter

gambar bunga edelweis
Credit Image : @mhmdkemal69

Ukuran Edelweis memang sangat beragam meskipun kebanyakan yang dijumpai hanya sekitar 1-3 meter. Tapi ternyata bunga ini dapat memiliki tinggi hingga 8 meter jika dalam kondisi yang baik, lho. Semakin spesial lagi deh kalau kamu bisa menemukan bunga dengan tinggi luar biasa tersebut selama pendakian. Wajib kamu tahu, biasanya bunga ini tumbuh pada bulan Agustus-September. Wah sebentar lagi, ya.

6. Bisa Dibudidayakan

budidaya edelweis
Credit Image : @makeupyogini on Instagram

Kabar baiknya lagi, bunga cantik ini sedang populer dibudidayakan. Tapi karena keunikannya, hanya di beberapa tempat saja bunga ini bisa tumbuh dan mekar. Di antara tempat pembudidayaan Edelweis adalah Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Destinasi wisata alam ini menjadi lokasi budidaya dengan metode menanamkan anakan bunga yang tumbuh dari biji dan disebar di dekat bunga induknya. Untuk melakukannya, dibutuhkan pula media tanam berupa tanah liat berkapur dan berpasir dengan derajat keasaman dalam rentang 4-7. Sangat pilih-pilih, deh.

7. Jadi Perangko dan Lagu

perangko bunga edelweis
Credit Image : https://florafaunaonstamp.blogspot.com/2010/08/flora-fauna-2003-on-indonesia-stamp.html

Kepopuleran bunga yang menjadi simbol cinta ini telah tersebar ke seluruh dunia. Apalagi setelah Indonesia mengeluarkan perangko dengan gambar bunga Edelweis pada 2003. Selain sebagai perangko, bunga ini pun dijadikan lagu dengan judul “Edelweiss”. Lagunya pun dinyanyikan di dalam film The Sound of Music pada 1965 silam, lho.

8. Edelweis Dilindungi Undang-undang

Jangan sekali-kali memetik bunga edelweis dari habitatnya, ya. beberapa pengelola gunung telah mengeluarkan imbauan untuk tidak memetik edelweis. Selain sebagai kode etik pendakian gunung, bunga ini pun dilindungi dalam undang-undang. Aturan terkait larangan mencabut bunga langka ini secara sembarangan tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1. Tentu saja, kamu bisa terancam hukuman sesuai kalau tidak mematuhinya. Tidak mau, kan?

9. Terancam Mengalami Kepunahan

Photo by @icohkholisoh_ via Instagram

Meskipun telah dilindungi Undang-undang, bunga ini masih kerap mendapatkan gangguan dari tangan-tangan kotor. Saat ini, populasinya pun sangat berkurang. Menurut catatan yang ada, bermula pada 1998, 636 batang edelweis telah dipetik dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Padahal taman nasional tersebut adalah salah satu tempat perlindungan terakhir bunga abadi ini. Selama 2017 dan 2018, kasus pemetikan bunga ini bahkan terjadi di sejumlah gunung. Di antaranya, lima pendaki Gunung Rinjani memetik edelweis pada Juli 2017 dan pendaki asal Batang juga mencabut bunga edelweis di Gunung Merbabu. Sayang sekali, ya.

10. Tempat Terbaik Melihat Edelweis

gambar edelweis
Credit Image : @ga.senn on Instagram

Cara terbaik untuk menikmati bunga edelweis memang hanyalah dipandang dari dekat, tanpa dipetik dan dibawa pulang. Kalau kamu ingin menemukan tempat paling direkomendasikan untuk melihat edelweis, Tegal Alun Gunung Papandayan adalah jawabannya. Kawasan seluas 32 hektar ini hampir dipenuhi bunga Edelweis yang bermekaran dengan alami. Selain itu, kamu juga bisa berkunjung ke Alun-alun Suryakencana dan Lembah Mandalawangi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Hamparan bunga edelweis yang luas pasti bakal memikat pengunjungnya.

Jadi ingat ya untuk tidak memetik bunga Edelweis kalau melihatnya tumbuh bebas di alam. Karena keindahan sejatinya adalah ketika tangkainya bergoyang dihempas tiupan angin, bukan saat dalam genggaman tangan. Untuk menuju ke lokasi tanaman edelweis bermekaran, kamu bisa menyewa mobil agar memudahkan mobilisasi ke lereng gunung lewat Tripcetera, ya. Dapatkan juga paket wisata menarik lainnya khusus untuk kamu.

11 Fakta & Sejarah Jembatan Ampera Palembang (Terbaru)

Jembatan Ampera

Apa yang terlintas di benak saat mendengar kata Palembang? Selain tentunya makanan khas berupa pempek, ibu kota Sumatera Selatan ini juga memiliki landmark yang begitu ikonik. Berkunjung ke Palembang tidak akan benar-benar terasa kalau belum ke sini. Ya, betul, Jembatan Ampera Palembang.

Jembatan ini berlokasi di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan jembatan legendaris ini adalah pada malam hari. Pesona begitu terpancar dengan lampu-lampu hias yang mengelilingi jembatan dengan warna yang berubah-ubah. Terlepas dari daya pikat tersebut, sebaiknya kamu juga tahu fakta-fakta mengejutkan seputar Jembatan Ampera Palembang berikut, ya.

Fakta Sejarah Jembatan Ampera Palembang

1. Dana dari Rampasan Perang Jepang

Gambar oleh senjakelabu29 dari Pixabay

Tahukah kamu kalau pembangunan Jembatan Ampera memiliki nilai historis yang begitu kuat? Seperti Monas di Jakarta, Dana pembangunannya saja berasal dari dana hasil rampasan saat perang Jepang senilai 2,5 miliar Yen. Tak hanya itu saja, ahli-ahli konstruksi Jepang juga ikut berjasa dalam proyek pembangunan.

Sebelumnya, ide untuk membangun jembatan yang bisa menghubungkan dua daratan di atas Sungai Musi telah muncul sejak 1906 pada zaman Gemeente Palembang. Pada 1924, ide tersebut kembali ada saat Le Cocq de Ville menjabat sebagai Wali Kota Palembang. Masih belum terealisasi hingga masa kemerdekaan, DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengajukan pembangunan jembatan melalui sidang pleno pada 29 Oktober 1956 silam.

Hingga akhirnya, modal awal pembangunan berasal dari anggaran Kota Palembang senilai Rp30.000. Panitia pembangunan lalu dibentuk pada 1957 dengan beranggotakan Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Kemudian, Wali Kota Palembang, M. Ali Amin, beserta Wakil Wali Kota, Indra Caya, meminta bantuan Presiden Sukarno. Bantuan pemerintah Jepang kemudian menyempurnakan hingga jembatan sukses dirampungkan pembangunannya.

2. Awalnya bernama Jembatan Bung Karno

Jembatan Ampera Palembang
Gambar oleh alex hanoko dari Flickr

Nama Jembatan Ampera ternyata baru berlaku pada 1966, lho. Pada awalnya, jembatan ini dinamakan Jembatan Bung Karno untuk mengenang jasa Presiden Soekarno. Proklamator Indonesia ini memang berperan penting dalam mewujudkan harapan masyarakat Palembang agar memiliki akses yang lebih leluasa dalam menyeberangi Sungai Musi. 

Kenapa diganti menjadi Jembatan Ampera? Saat masa pergantian nama, situasi politik mulai didominasi oleh sikap anti-Soekarno dalam pemerintahan. Maka berubahlah nama menjadi Jembatan Ampera yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat dan bertahan hingga sekarang. 

3. Diresmikan oleh Letnan Jenderal Ahmad Yani

Letnan Jenderal Ahmad Yani juga menjadi nama penting dalam sejarah Jembatan Ampera. Dibangun pada April 1962, Ahmad Yani meresmikan jembatan ini untuk pertama kalinya pada 30 September 1965. Ia dipercayakan sebagai orang yang meresmikan penggunaan jembatan untuk pertama kalinya. Peresmian yang dilakukannya kemudian menjadi agenda kenegaraan terakhir sebelum tragedi pembantaian G30S/PKI pada 1 Oktober dini hari.

4. Sempat Menjadi Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara

Jembatan Terpanjang Asia tenggara Ampera
Photo by baka_neko_baka via Flickr

Jembatan ini memiliki panjang mencapai 1.177 meter dengan lebar 22 meter serta tinggi 63 meter. Adapun menaranya memiliki rentang 75 meter dengan massa hingga mencapai 944 ton, lho. Makanya, tidak heran kalau jembatan ini pernah menjadi jembatan terpanjang se-Asia Tenggara pada era 1960-an, ya.

5. Bagian Tengah Jembatan Bisa Naik-Turun

Uniknya, jembatan Wong Kito Galo ini punya kelebihan karena bagian tengahnya bisa naik-turun. Fungsi tersebut untuk memudahkan transportasi kapal pengangkut barang dengan ukuran besar. Memang, Sungai Musi masih kerap dijadikan arus transportasi antar daerah.

Kemampuan naik-turun bagian tengah jembatan didukung oleh peralatan mekanis berupa dua bandul pemberat berukuran 500 ton di kedua menaranya. Kecepatan naiknya selama 10 meter per menit, sehingga dibutuhkan sekitar 30 menit untuk mengangkat jembatan secara penuh.

Sayangnya, aktivitas tersebut tidak lagi terlihat saat era 1970-an. Hal tersebut dikarenakan waktu bagian tengah jembatan untuk naik-turun terbilang begitu lama dan mengganggu arus lalu lintas darat. Bandul pemberatnya pun sudah diturunkan pada 1990 demi menghindari jatuhnya yang dapat membahayakan pengguna jembatan. 

6. Telah Berubah Warna Sebanyak Tiga Kali

Jembatan ampera palembang warna
Photo by zaddam hussein via Flickr

Kalau kamu berkunjung ke sini, pasti akan mudah mengenali karena warnanya yang merah menyala. Tapi ternyata jembatan ini telah mengalami perubahan warna sebanyak tiga kali, lho. Saat pertama kali berdiri, jembatan ini masih berwarna abu-abu pada 1962. Jembatan ini kemudian dicat ulang dengan menggunakan warna kuning pada 1992. Terakhir, jembatan dengan warna merah mencolok baru mulai pada 2002 hingga saat ini, deh. 

7. Terkenal Mistis Seperti Jembatan Ancol

Kamu pernah menonton Si Manis Jembatan Ancol? Nah, ternyata Jembatan Ampera juga dikenal mistis seperti Jembatan Ancol. Sampai sekarang masih banyak masyarakat setempat yang percaya dengan mitos-mitos mistis tersebut. Apalagi, jembatan ini juga kerap menjadi lokasi bunuh diri. Sejumlah kejadian aneh pun dikaitkan dengan adanya jembatan Ampera. Di antaranya, kebakaran besar di bawah jembatan pada 2010 lalu, sosok dua orang tergambar dari kobaran si jago merah yang melalap sisi jembatan. Ngeri, kan?

8. Masuk dalam Map Game Point Blank

Dunia game online pun mengakui popularitas jembatan ikon khas Palembang ini. Soalnya, game animasi populer, Point Blank memasukkan jembatan ini ke dalam salah satu medan tempur. Sebagai jembatan terpanjang di Sumatera, map Jembatan Ampera di dalam Point Blank pun merupakan map terpanjang, Penuh pula dengan lorong-lorong dan tempat rahasia yang menjadi favorit dari pengguna game animasi ini..

9. Dilewati Obor Asian Games 2018

Terlepas dari sisi mistisnya, Jembatan Ampera memiliki nilai prestisius tersendiri. Ikon Palembang ini berkesempatan dilewati Obor Asian Games 2018. Pawai obor dimulai dari Stadion Jakabaring dan dilakukan oleh sejumlah atlet dan public figure. Di antaranya, artis Mikha Tambayong turut menyemarakkan pawai obor dengan melalui Jembatan Ampera pada tanggal 4-5 Agustus 2018.

10. Memiliki Jam Analog Raksasa

Sebagai bentuk pembenahan jelang Asian Games 2018 yang dihelat di Palembang, Jembatan Ampera pun tak lepas dari perhatian. Jembatan ini dipasangi dua jam analog dengan ukuran besar di kedua menaranya. Pemasangan jam tersebut menjadikan jembatan ini semakin tampak modern dan keren, deh.

11. Ramalan Jembatan Ampera Ambruk

Pernah membayangkan kalau Jembatan Ampera akan runtuh? Ternyata, jembatan ini cukup sering diprediksi ambruk oleh beberapa pihak. Termasuk, peramal Mama Laurent yang memprediksi jembatan bersejarah ini akan ambruk pada 2009 lalu. Kejadian tabrakan kapal pengangkut batu bara juga ditakutkan membuat kekokohan jembatan bersejarah ini jadi berkurang. 

Faktanya, jembatan ini masih terus bertahan hingga sekarang. Soalnya, pemerintah Palembang memang mengalokasikan anggaran untuk perawatan jembatan ini. Jadi, mudah-mudahan jembatan ini tidak akan benar-benar ambruk, ya.

Kamu tertarik untuk jalan-jalan ke Palembang? Klik Tripcetera untuk mencari jasa sewa mobil terbaik supaya memudahkan akses selama liburan, ya. kamu pun bisa menemukan penginapan atau hotel murah di Palembang.

Fakta Menarik Tentang Danau Toba yang Belum Banyak diketahui

Tentang Danau Toba

Tidak banyak yang akan menyangkal kalau Danau Toba merupakan destinasi wisata penuh pesona. Danau yang terletak di Provinsi Sumatera Utara ini memang menyajikan panorama alami yang menenangkan. Selain itu, kawasan Toba juga diberkahi dengan berbagai spot destinasi wisata. Kalau berkunjung ke sini, kamu tak akan asing menjumpai wisatawan dari berbagai daerah. Turis domestik hingga mancanegara bisa dengan mudah ditemui di daerah ini.

Namun, di balik keindahan dan pesona Danau Toba yang terjaga hingga saat ini, kawasa ini menyimpan cerita kelam. Legenda beredar menyebutkan kalau danau ini berasal dari bencana yang disebabkan karena janji yang tidak ditepati antara seorang petani dan putri ikan. Dalam teori sains, asal usul terbentuknya Danau Toba justru tak kalah kelabu. Sebagai danau vulkanik, kaldera Danau Toba disebabkan karena letusan gunung berapi maha dahsyat. 

Kalau kamu tertarik untuk berwisata ke Danau Toba, sebaiknya kenali terlebih dahulu fakta-fakta menarik tentang destinasi pariwisata andalan Sumatera Utara ini. Nah, berikut adalah ulasan hal-hal yang harus kamu ketahui terkait Danau Toba, ya.

Fakta Menarik Danau Toba

1. Bermula dari Tiga Letusan Gunung

danau toba
Photo by Jesman fabio on Unsplash

Bukan hanya satu kali, Gunung “Purba” Toba meletus hingga tiga kali lalu menjadi Danau Toba seperti yang terlihat saat ini. Letusan pertama berlangsung sekitar 800.000 tahun lalu yang menciptakan kaldera atau kawah gunung berapi yang begitu luas di sisi selatan gunung.

Kaldera tersebut mencakup wilayah di Parapat dan Porsea. Selanjutnya, letusan kedua dengan kekuatan yang lebih kecil terjadi pada 500.000 tahun lalu. Kaldera yang terbentuk berada di sisi utara gunung, yaitu area Silalahi dan Haranggaol. Terakhir, letusan ketiga Gunung Toba terjadi pada 74.000 tahun lalu yang mengubah bentang alam gunung menjadi Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengah. 

2. Danau Terdalam di Dunia

danau toba terdalam dunia
Gambar oleh Jo_FRS dari Pixabay

Danau Toba termasuk ke dalam daftar danau terdalam di dunia. Kedalaman danau vulkanik ini diperkirakan dapat mencapai 505 meter. Di samping karakteristik danau yang dalam, kawasan ini juga mencakup wilayah yang sangat luas. Karena itu, tak sedikit pula wisatawan yang sengaja menjelajahi danau ini. Sejumlah perahu tersedia bagi turis yang ingin berkeliling di sekitar danau sambil menikmati pemandangan menawan. 

3. Temperatur Bumi Turun Drastis Hingga 5 Derajat

suhu air yang sangat dingin di danau toba
Photo by Leo Sagala on Unsplash

Letusan yang terjadi di kawasan Toba ternyata menyebabkan perubahan drastis pada temperatur bumi. Salah seorang peneliti dari New York University melakukan kajian dan studi terkait dampak-dampak letusan Gunung Toba dalam hal iklim bumi. Ia berhasil menemukan benda berupa foraminifera di dasar perairan yang menunjukkan keekstriman temperatur bumi pada masa letusan. Bahkan, suhu samudera di seluruh dunia diperkirakan mengalami penurunan hingga mencapai 5 derajat celcius. 

4. Jejak Letusan Toba Ditemukan di India Tengah dan Kutub Utara

Kekuatan maha dahsyat dari letusan Gunung Toba saat masih aktif ternyata tak hanya mempengaruhi area sekitar. Sejumlah material letusan bahkan ditemukan hingga ke berbagai wilayah di belahan dunia. Di antara debu riolit tersebut ditemukan di Malaysia dan Samudera Hindia.

Bahkan, debu serupa juga pernah ditemukan sejauh 3.000 kilometer ke arah utara. Debu riolit yang seusia dengan batuan letusan Toba tersebut persisnya berada di kawasan India Tengah. Lebih jauh lagi, penyebaran debu akibat letusan gunung berapi tersebut bahkan hingga ke Kutub Utara. Ternyata tak kurang dari 2.100 titik menyisakan jejak letusan Gunung Toba di seluruh dunia. 

5. Mempengaruhi Keragaman Genetik Manusia

Perubahan besar yang disebabkan oleh letusan Gunung Toba tidak hanya berdampak pada kondisi alam. Bukan hanya danau indah yang terbentuk, tetapi bencana tersebut harus mengorbankan nyawa manusia. Hal itu terjadi karena perubahan cuaca ekstrim sehingga musim dingin secara global. Hambatan populasi pun menyerang kawasan India, Afrika Timur, dan Afrika Tengah dan turut mempengaruhi keragaman genetik manusia hingga kini.

7. Lima Pulau di Tengah Danau

pulau di danau toba
Gambar oleh Daniel Morris dari Pixabay

Beranjak dari bencana yang terjadi di kawasan Toba, wisatawan dapat menelusuri lima pulau di tengah danau. Samosir memang merupakan pulau yang paling populer, tetapi empat pulau lain juga tak boleh dilewatkan begitu saja. Di antaranya adalah Pulau Tolping, Pulau Tulas, Pulau Malau, dan Pulau Sibandang. Setiap pulau tersebut memiliki keistimewaan dan objek wisata menarik tersendiri. Selain keindahan alamnya, nilai budaya yang masih dijunjung tinggi juga menjadi nilai plus di kawasan tersebut.

8. Keunikan Pulau dan Danau

keunikan pulau di danau toba
Photo by Leo Sagala on Unsplash

Karakteristik Danau Toba yang begitu unik memang jarang ditemukan di tempat lain. Soalnya, terdapat pulau diatas pulau dan danau diatas danau. Wilayah tersebut adalah Pulau Samosir di atas Pulau Sumatera dan Danau Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang berada di atas Danau Toba. Jadi, sayang sekali kalau kamu tidak sempat berkunjung ke sini minimal sekali seumur hidup untuk menyaksikan keajaibannya.

9. Dipenuhi Air Terjun Eksotis

air terjun danau toba
Photo by Hanny Naibaho on Unsplash

Selain danau, kawasan Toba pun memiliki destinasi wisata berupa air terjun yang eksotis di antara panorama hijau. Suasana segar dan asri membuat mata dan badan terasa sejuk saat berada di kawasan air terjun. Tak hanya satu air terjun, pengunjung bisa menemukan sejumlah air terjun di kawasan Toba. Biasanya wisatawan menyempatkan untuk mendatangi air terjun paling populer, yaitu Air Terjun Sipiso-piso. Tapi masih banyak air terjun lain yang juga tak kalah menawan, seperti Air Terjun Efrata, Air Terjun Situmurun, Air Terjun Janji, dan Air Terjun Binangalom. 

10. Menjadi Habitat Ikan Batak

Kawasan Danau Toba juga menjadi rumah bagi spesies ikan khas daerah Batak, yaitu ikan batak. Ikan dengan nama latin Neolissochillus thienemanni ini hampir tak akan bisa ditemukan di perairan lainnya. Sayangnya, populasi ikan ini terus berkurang dan terancam punah. Karena itulah, ikan batak memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi bagi masyarakat lokal.

Destinasi Wisata Kuliner Khas Batak

Bukan hanya pemandangan alam di Toba saja yang menjadi magnet bagi wisatawan. Bagi yang senang dengan hidangan khas Batak, kawasan ini pun dikenal sebagai spot populer untuk berburu kuliner. Berbagai jenis nasi dan lauk ala Sumatera Utara bisa dijumpai di sini. Di antaranya adalah ikan mas arsik, mie gomak, ikan bakar, dendeng, dan saksang. Khusus wisatawan Muslim, tidak perlu risau karena tersedia warung makan yang mencantumkan tulisan halal.

Habis gelap terbitlah terang. Barangkali ungkapan itu cocok untuk disematkan di kawasan wisata Danau Toba. Buktikan sendiri pesona Sumatera Utara ini dengan berkunjung langsung ke sana. Klik Tripcetera untuk menemukan penawaran promo tiket pesawat ke Medan dan Promo Hotel Murah di Medan. Jadi, buruan pesan agar tak kehabisan promo terbatasnya, ya!

Fakta Penting Penerapan PSBB Selama Pandemi COVID-19

Setelah imbauan social distancing dan physical distancing, kini sejumlah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar demi menghambat penyebaran virus Corona di Indonesia. Apa itu Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sering disingkat PSBB? Lalu, apa pula bedanya dengan social distancing atau lockdown? Simak info penting berikut yang telah dirangkum oleh redaksi Tripcetera,

Maksud dan Penetapan PSBB

PSBB adalah kebijakan khusus untuk membatasi kegiatan penduduk dalam suatu wilayah yang terinfeksi virus corona. Makanya, tujuan kebijakan ini adalah mencegah kemungkinan penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas.

Mekanisme PSBB diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Secara umum, pimpinan daerah, seperti bupati/walikota atau gubernur akan mengusulkan pengajuan PSBB. Selanjutnya, Menteri Kesehatan akan menentukan persetujuan penerapan PSBB. Setelah disetujui, maka pemerintah daerah dapat mengeluarkan peraturannya dalam menerapkan kebijakan strategis ini. Dalam aturan yang dirumuskan oleh pemerintah daerah, diatur mengenai hal-hal teknis karena diserahkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah yang bersangkutan.

Daerah yang Menerapkan PSBB di Indonesia. 

Beberapa daerah di Indonesia telah mengajukan izin penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) ke Kementerian Kesehatan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona mencatat total daerah yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai dengan 22 April 2020 mencapai dua provinsi dan 21 kabupaten/kota.

Di antara provinsi yang telah menerapkan PSBB adalah DKI Jakarta dan Sumatera Barat. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerapkan PSBB sejak Jumat 10 April 2020 setelah disetujui oleh Menkes Agus Terawan. Sementara itu, Keputusan PSBB di Sumatera Barat ditetapkan Menkes pada tanggal 17 April 2020

Tak hanya provinsi, sejumlah kabupaten/kota telah disetujui pula untuk melakukan PSBB. Sejumlah kota di Provinsi Jawa Barat dan Banten yang menerapkannya adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Adapun daerah di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang melakukan PSBB adalah Kota Tegal, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Selain di Pulau Jawa, kabupaten/kota di berbagai wilayah nusantara turut membatasi mobilitas warga demi meminimalisir penyebaran virus Corona. Di antaranya adalah Kota Pekanbaru, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, dan Kota Makassar. Apakah kota tempat tinggalmu juga termasuk dalam wilayah yang menerapkan PSBB?

Sektor/Aktivitas yang Dibatasi dalam PSBB

Sektor/Aktivitas yang Dibatasi dalam PSBB

Terdapat sejumlah sektor dan aktivitas yang biasanya dilakukan pembatasan saat pemberlakuan PSBB. Karena itu, kamu perlu paham apa sajakah sektor yang sebaiknya tidak dilakukan jika tidak ingin diberi sanksi. Berikut adalah pembatasan-pembatasan yang harus dipatuhi oleh warga yang tinggal di kawasan PSBB.

Aktivitas sekolah dan tempat kerja

Aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan atau sekolah merupakan salah satu hal yang dibatasi. Bukan berarti libur total, sekolah ataupun kampus masih dapat menggelar kelas, meskipun tidak dilakukan dengan tatap muka. Sehingga, pelajaran masih tetap dapat dilanjutkan dengan memanfaatkan perangkat yang tersedia dan memadai sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah. Hal serupa terjadi pula dalam dunia kerja. Namun, terdapat pengecualian bagi kantor atau instansi strategis dalam pelayanan ketahanan atau keamanan, ketertiban umum, kebutuhan pangan, bahan bakar minyak atau gas, kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi, industri, ekspor dan impor, distribusi logistik, dan kebutuhan dasar lainnya.

Kegiatan keagamaan

Aktivitas berbau religi pun tak lepas dari pembatasan selama masa PSBB. Sehingga, kegiatan keagamaan harus dilakukan di rumah saja dengan jumlah keluarga terbatas. Selama proses ritual atau ibadah, maka perlu menjaga jarak setiap orang. Selain melalui peraturan perundang-undangan, kebijakan pembatasan yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan ini diatur pula melalui pedoman yang ditetapkan fatwa atau pandangan lembaga keagamaan resmi yang diakui pemerintah. 

Kegiatan di tempat atau fasilitas umum

Tentu saja, fasilitas umum menjadi aspek yang wajib dilakukan pembatasan jumlah orang maupun pengaturan jarak atau physical distancing. Namun selama penerapan kebijakan PSBB, pembatasan tersebut memiliki pengecualian pada supermarket, minimarket, pasar, toko atau tempat penjualan obat dan peralatan medis, kebutuhan pangan dan sembako, bahan bakar minyak dan gas, serta energi. Begitupun dengan fasilitas pelayanan kesehatan dan arena kegiatan olahraga. Tapi tetap harus memakai masker dan menjaga jarak ketika berada di tempat-tempat umum tersebut. Pengecualian fasilitas umum ini demi memenuhi kebutuhan sehari-hari warga di daerah terdampak. 

Kegiatan sosial dan budaya

Pembatasan dalam kegiatan sosial dan budaya turut diatur, apalagi jika kegiatan tersebut melibatkan kerumunan orang. Sehingga ditakutkan dapat menjadi sumber penyebab penyebaran virus Corona yang semakin tak terkendali. Adapun pembatasan kegiatan sosial budaya ini memiliki pedoman pada peraturan perundang-undangan dan pandangan lembaga adat resmi yang diakui pemerintah.

Operasional transportasi umum

Setiap daerah yang menerapkan PSBB biasanya memiliki kebijakan khusus terkait pembatasan transportasi umum. Pada umumnya, pembatasan ini mengatur jumlah penumpang dan jaga jarak antar penumpang moda transportasi umum. Di sejumlah daerah, pengendara dengan roda dua hanya boleh berboncengan dengan penumpang di alamat yang sama. Sementara itu, kendaraan roda empat hanya dapat dinaiki oleh satu orang pada setiap baris. Adapun moda transportasi barang untuk pemenuhan kebutuhan dasar warga mengalami pengecualian. 

Perbedaan dengan Lockdown

PSBB berbeda dengan sistem lockdown atau karantina wilayah. Lockdown 

merupakan upaya yang lebih ekstrim dalam pengendalian penyebaran infeksi virus Corona. Jika suatu daerah menerapkan lockdown, maka wilayah tersebut harus menutup akses masuk maupun keluar sepenuhnya. Tak heran kalau petugas keamanan harus berjaga di pintu perbatasan untuk memastikan tidak adanya aktivitas migrasi.

Karena itu, masyarakat di wilayah yang diberlakukan lockdown tidak dapat lagi keluar rumah dan berkumpul. Semua transportasi dan kegiatan perkantoran, sekolah, maupun ibadah akan dinonaktifkan. Meskipun demikian, penerapan lockdown di setiap negara atau wilayah memiliki protokol yang berbeda sesuai dengan aturan yang dirumuskan oleh pemerintah masing-masing.

Lockdown di Wuhan, China menerapkan kebijakan tersebut secara total. Sehingga, seluruh warga di kota tersebut betul-betul dilarang keluar rumah dan di semua area publik ditutup. Berbeda halnya dengan lockdown di Italia dan Spanyol. Kebijakan lockdown di dua negara Eropa tersebut masih memperbolehkan warganya pergi keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari atau obat-obatan.

Baca Juga : 10 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Bepergian

Nah, itulah fakta penting yang wajib kamu ketahui seputar PSBB selama masa pandemi Corona di Indonesia. Semoga badai infeksi virus ini bisa segera berlalu dan kamu bisa berlibur dengan tenang bersama Tripcetera. Jangan lupa untuk cek tiket pesawat dan promo hotel murah lewat situs Tripcetera, ya.

8 Fakta GWK, Patung Garuda Wisnu Kencana Bali Terbaru

Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Dikenal sebagai Pulau Dewata, Bali memang bak tempat bermukimnya para dewa. Pulau ini dilimpahi dengan keindahan pantai dan keagungan gunung yang tersebar merata di seantero pulau.

Tak hanya pemandangan alam, destinasi liburan dunia ini juga menyajikan pengalaman budaya yang menawan. Keunikan ritual Hindu Bali menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah satu spot liburan terbaru yang harus dikunjungi di Bali adalah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK Bali). Rasanya tidak lengkap kalau ke pulau dengan penduduk mayoritasnya beragama Hindu ini, tetapi belum menyaksikan objek wisata ikonik ini. Sebab, landmark Bali ini mengombinasikan keelokan alam dan budaya tradisional. Jadi, tempat ini sangat cocok untuk menjadi target destinasi liburan berikutnya.

8 Fakta Menarik GWK Bali

1. Mitologi Hindu

patung GWK Bali
Credit Image : @gwkbali on Instagram

Nama Garuda dan Wisnu sudah lumrah di kalangan pemeluk agama Hindu. Garuda dipercaya sebagai makhluk bertubuh manusia, berkepala burung, dan bisa terbang. Suatu ketika, ia mendapati kabar kalau ibunya, Winata dijadikan budak oleh kakak Winata sendiri, Kadru. Karena itulah, Garuda bertekad untuk membebaskan ibunya dari jeratan ular yang menjaganya. Namun, ia hanya bisa menebus ibunya dengan mencuri amrita, air suci milik para dewa.

Bakti dan pengorbanan kepada ibunya memberanikan Garuda untuk bertarung mengalahkan para dewa. Besarnya kekuatan cinta Garuda menjadikannya tak terkalahkan. Dewa Wisnu lantas mendekatinya untuk menanyakan alasan mencuri air suci. Mendengar jawaban tersebut, Wisnu pun terharu dan merelakan air suci dewa dicuri dengan syarat agar Garuda kembali lagi dan menjadi kendaraannya.

Baca Juga : Tanah Lot, Pura Sakral dengan Sunset Terindah di Bali

Mitologi Hindu ini pulalah yang melatarbelakangi semangat melawan penjajahan oleh proklamator, Ir. Soekarno. Bahkan, lambang Garuda menjadi lambang negara. Bali pun menjunjung tinggi keistimewaan Garuda dengan adanya taman budaya Garuda Wisnu Kencana.

2. Pusat Aktivitas Seni Budaya

Pusat budaya bali
Image by Alit Suarnegara from Pixabay

Sebagai taman budaya, Garuda Wisnu Kencana mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pusat aktivitas seni budaya di Bali. Pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan musik, sendratari, orchestra, hingga fashion show. Pertunjukan seni tradisional, seperti rindik, tari barong, tari kecak, dan jogged bumbung adalah pertunjukan wajib yang harus kamu saksikan.

Panggung terbuka, Lotus Pond kerap menjadi lokasi pagelaran berskala besar dengan kapasitas 7.500 penonton. Selanjutnya, kawasan ini juga memiliki exhibition gallery sebagai ruang pameran lukisan atau seni rupa lainnya.

3. Simbol Misi Penyelamatan Lingkungan

Patung Wisnu sebagai dewa pemelihara menyiratkan pesan bahwa kawasan ini menjadi simbol kekuatan pemelihataan alam semesta. Begitupun dengan patung burung raksasa garuda yang menyimbolkan kebebasan dan pengabdian tanpa pamrih. Sehingga, kawasan ini pun melambangkan misi penyelamatan lingkungan dan dunia.

4. Nikmati Keindahan Pulau Dewata dari Ketinggian

Selain menonton berbagai pertunjukan, kamu juga bisa memandangi betapa memesonanya Bali dari ketinggian. Datanglah ke area Wisnu Plazza yang menjadi titik tertinggi di Garuda Wisnu Kencana.  Bahkan, Patung GWK merupakan patung tertinggi kedua di dunia dengan ketinggian 121 meter. Tinggi tersebut ternyata mengalahkan ketinggian patung Liberty di Amerika Serikat setinggi 93 meter. Bukan itu saja, luas areal publik GWK pun delapan kali lipat dari luas areal Liberty.

5. Tahan Angin Kencang

gwk bali 2019
Credit Image : @gwkbali on Instagtram

Patung GWK Bali memiliki konstruksi kokoh sehingga mampu menahan angin kencang. Pemahatnya, Nyoman Nuarta bahkan menyebutkan kalau patung ini hanya bisa hancur apabila mendapat terjangan angin sekencang 250 knot. Padahal embusan angin di kawasan ini hanya sekitar 10-13 knot saja. Jadi, sangat aman, kan?

6. Tantang Adrenalin dengan Aktivitas Outdoor

Kalau ingin pengalaman yang lebih menantang, kamu bisa memanfaatkan fasilitas aktivitas outdoor di sini. Berada di Lotus Pond, flying fox siap memberikan pengalaman berkesan dari kawasan patung GWK Bali. Tak hanya itu, kamu juga bisa menjajal wahana marine bridge dengan berjalan di atas ketinggian atau seru-seruan menjelajahi kawasan ini dengan naik ATV.

Mau keliling GWK Bali dengan sensasi lain? Cobalah menggunakan Segway atau kendaraan beroda dua dengan menggunakan daya listrik. Kendaraan ini bisa berjalan otomatis, jadi kamu tidak perlu membuang-buang tenaga untuk menyaksikan keindahan ikon pulau seribu pura ini.

7. Spot Foto Instagramable

Garuda Wisnu Kencana GWK Bali
Landscape picture of old Garuda Wisnu Kencana GWK

Tidak usah kehabisan spot foto instagramable di GWK. Kamu justru akan bingung harus memilih di sudut mana untuk menghiasi feed di Instagram atau media sosial lainnya. Terdapat pula jasa foto studio profesional yang menyediakan pakaian adat Bali. Sehingga, makin terasa suasana budayanya apalagi dengan latar belakang sesuai keinginan. Bagi yang datang berombongan, jasa ini pasti akan sangat dimanfaatkan sebagai kenang-kenangan. Soalnya, kamu juga tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan cetakan fotonya.

8. Wisata Kuliner Khas Bali

Kalau sudah puas berkeliling GWK, jangan pulang dulu sebelum mencicipi kuliner khas Bali. Terdapat foodcourt yang menyajikan hidangan khas dan masakan dari seluruh dunia. Perutmu tidak akan merasa kecewa dengan menyantap makanan di sini.

Baca Juga : Nikmati Sajian Unik Dirty Duck di Bebek Bengil Bali

Ingin suasana yang lebih mewah dan ekslusif, kamu bisa berkunjung ke  Jendela Bali The Panoramic Resto. Duduk di area outdoor akan menambah nafsu makan karena ditemani dengan panorama alam Pulau Dewata yang mempesona. Selain itu, kamu juga bisa menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya ala Bali.

Bagaimana? Tertarik untuk segera berkunjung ke patung sejuta pesona ini? Kamu bisa merental mobil untuk menuju taman budaya yang berlokasi di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Buka sejak pukul 08.00 hingga 22.00, kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp70.000 untuk dewasa dan Rp60.000 untuk anak-anak. Berbeda dengan wisatawan lokal, pelancong mancanegara dikenakan biaya Rp100.000 per orang. Harga yang sebanding dengan pengalaman paling berkesan yang akan didapatkan di Garuda Wisnu Kencana GWK Bali, deh!

{
“@context”: “https://schema.org/”,
“@type”: “CreativeWorkSeries”,
“name”: “8 Fakta GWK Bali, Lebih Tinggi dari Patung Liberty”,
“aggregateRating”: {
“@type”: “AggregateRating”,
“ratingValue”: “4.8”,
“bestRating”: “5”,
“ratingCount”: “20”
}
}

Jadi, segera rancang perjalananmu dengan pesan hotel murah di bali lewat tripcetera, ya!